• Dariku

    Aku hanyalah seorang aku. Berusaha kukuh menjadi diriku, bukannya angkuh, karena jiwaku mudah tersentuh. Aku belum manusia utuh, maka aku begitu mencintai orang-orang yang rendah hati menasihati.
    Ya, mungkin mereka bahkan tidak mengenalku, tapi cinta tidak butuh itu. Bukan tentang siapa tapi keindahan yang ditebarkannya. Rasa hangat merengkuh jiwa yang sedang dan akan terus meniti jalannya. Demi mengukir pribadi yang bernama aku.
    Masih aku yang cenderung penasaran. Tapi aku bukan pemakan bangkai teman. Aku tahu menahan diriku, meski kadang lebih memilih mengulur tangan. Mengusap air mata lara, mengelus gejolak murka, semoga setelahnya akan berkurang beban hatimu kawan.
    Andaikan itu mengusik, mohon maafkan aku yang bertahan menelisik. Aku hanya tidak bisa memahami jiwa yang tenggelam dalam kesedihan, terbakar oleh amarah, lalu memilih meninggali dunianya, sendiri. Aku akan hadir meski mungkin dihardik. Aku hanya ingin kau tahu, ini aku menghantarkan senyum pembuka hati. Kapanpun kawan, akan kuberikan yang kumiliki sebagai pelipur jiwamu. Sesederhana genggaman tangan. Dukungan berbentuk pelukan. Seluasnya pemikiran. Semoga dirimu berkenan.
    Dariku... yang hanya seorang... aku.

0 pemerhati: