• Most wanted smile...is yours!

    Bertengkar denganmu itu musibah. Sesama egois, sesama kepala batu. Diem-dieman, ayok. Sumpek? Of course. Negative thinking? Pastinya. Siapa lg yang lebih bergembira, mengobarkan amarah hari demi hari, menjauhkan sepasang hati yang direstui?

    Ahh, mahalnya kata maaf. Demi apa? Demi cinta yang tetiba menguap? Demi rasa yang serupa terhujam karena perang dingin membekukannya?

    Sebuah situasi yang tidak mungkin terelakkan dalam rumah tangga. Apalagi di usia balita semacam hubungan saya dengan dia. Ada yang bilang itu bumbunya. Sayur tanpa garam apalah rasa?

    Hey, aku mau senyummu. Wajah dingin itu membunuhku. Sepatah dua patah kata, canggung. Berbaris kalimat, awkward. Hening lagi.

    Oh aku rindu senyummu. Kehangatan yang menebar karenanya. Pecahkan saja topeng kaca itu. Apa benar itu kamu di sebaliknya?

    Senyum itu, manis, dengan dua lesung pipit, mata yang berbinar sedikit nakal, seperti gemas, aku sangat tertarik. Biasanya ku menyengaja mengundang senyum itu. Memakai bajunya yang cenderung kebesaran untukku. Kemudian asik dengan aktifitasku. Saat dia mulai menyadarinya, diapun tersenyum melihat polahku.



    Sering juga tanpa kusengaja, tingkahku menggiring senyumnya. Saat airmata mengaliri kedua pipi, mendengarku terisak, diapun menghampiri. "Hmm, udah tua masih nangisan ajah. Suka nontonin drama sih. Ga sekalian liat uttaran?" Termanyun karena komentarnya, kulihat wajah itu, senyum itu dan akupun berhenti dari isakku. "Ini bukan dramanya yank, menyentuh aja cerita keluarga dan anak-anak." And yes for him sembarang drama ga menarik. Buatku ga masalah sih, this portrait of smiling face lebih berarti mengobati hati.

    Kapan lagi, saat aku keasikan dengan buku-buku. Colekannya terasa sangat mengganggu, kupasang sekilas senyum, lalu kembali lagi berjibaku. Kudengar dia mengomel, kalau aku asik dengan game ajah kamu marah. Kalau gini aku juga kalah. Kupasang lagi seulas senyum, sedikit kecup, kembali lagi ke buku. Dan lalu.... dari balik buku yang ada di depan mukaku, kulihat wajah itu menyelinap. Tadaaaa, dipasangnya senyum itu. OMG aku tak tahan lagi. Kuhempas buku, kupeluk dia erat. You with your smile is the most exciting!

0 pemerhati: