• Benci

    Yang membedakan manusia di muka bumi ini bukanlah suku, agama, ras ataupun golongan, melainkan kepribadian. Each is so unique seperti sidik jari. Kepribadian itu sidik diri.

    Kepribadian = watak + kebiasaan.
    Watak itu sepertinya bawaan lahir, karena amat sangat susah dirubah. Beberapa expert bahkan merangkum dan membukukannya ke dalam teori tentangnya. Menarik memang karena kalau kita iseng memperhatikan, ada betulnya juga orang-orang dengan bulan lahir yang sama berwatak sama. Ada juga yang membaca watak dari bentuk fisik loh, read this
    Note: orang iseng itu saya, haha
    Sebagian menganggap dalih teori tersebut ramalan, sebagian menganggap hanya bahan candaan namun ada yang meyakini sebagai aliran kepercayaan. Oops! Enggak asing khan melihat remaja cekikikan baca horoskop bulanan? Atau enggak heran juga khan kalau perjodohan di beberapa adat masih berpegang pada 'hitungan-hitungan'?

    Kebiasaan. Sesuatu itu menjadi kebiasaan ketika kita mengulang-ulang, yang barangkali tidak biasa,
    atau bahkan mungkin sesuatu yang ordinary, yang kita terbiasa melakukannya. Semisal bagaimana kita melihat masalah? Bagaimana mencari solusi atasnya? Bagaimana kita berinteraksi dengan sekitar kita? Bagaimana menghabiskan waktu luang? Dan beragam kebagaimanaan atas kebiasaan kita. Berbeda dengan watak, kebiasaan ini relatif bisa dirubah. Bahkan seringkali berubah dengan sendirinya seiring dengan perkembangan diri dan pengaruh lingkungan.

    Lalu kenapa sih hal kepribadian ini yang memenuhi pikiran saya saat ini?



    Berbincang dengan kawan tentang diri pribadi, mengomentari apa yang terlihat disepanjang perjalanan kami siang itu, meski samasekali tidak ada kaitannya dengan kami. Kadang mentertawai polah diri karena betapa kami sering seiya, karena kami 'sekufu', meminjam istilah seorang kawan. Ya, dia memang benar, mungkin tidak sepenuhnya benar, setidaknya menurut saya, dia benar ^_^.

    Sepanjang hidup saya yang mulai menginjak angka 3+, disadari atau tidak, berdasar atau tidak, saya cenderung dekat dengan orang-orang sekufu. Dekat dalam artian pertemanan berlangsung lebih lama dibanding yang tidak sekufu. Bukan tentang apa yang di permukaan, yang orang baru kenalpun tau tentang kita. Tapi jauh lebih dalam, kepribadian. Eh, tengok deh kekasih di sampingmu, dia teman sejati bukan? Kamu sangat mengenalnya bukan? Perhatiin deh, banyak keserupaan ga antara kamu dan dia? Semestinya kalau hubungan kalian sudah bertahan lama, merasa langgengnya karena bisa saling memahami, bisa jadi memang sesungguhnya, meski tampak sangat berbeda, deeply you two are similar :-) Ketika kamu marah padanya, sesungguhnya kamu marah pada bagian dari dirimu yang tidak kau sukai. Kali lain dia yang marah, coba deh dengarkan baik-baik apapun yang dikatakannya. Kamu akan menemukan sisi dirimu yang tidak kau suka, seperti cermin, kamu berdiri marah padamu sendiri. Hihi. Itulah kenapa ada plesetan benci = benar-benar cinta.

0 pemerhati: