Aku mendengar nyanyian
1000 dewa dewi cinta
Menggema dunia
Bila aku jatuh cinta
Aku melihat matahari
Kan datang padaku
Dan memelukku dengan sayang
Bila aku jatuh cinta
Aku melihat sang bulan
Kan datang padaku
Dan menemani aku
Melewati dinginnya mimpi
Melewati dinginnya mimpi...aa...a...a.
Bila aku jatuh cinta... jatuh cinta
Bersama dirimu
Peluk aku...dan ciumlah aku
Sayang...
Lirih syair itu menyergapku. Aku, yang terpekur di depan kaca, tapi tidak sedang mematut diri. Mataku tertuju ke sudut lain, dia yang sedang duduk di depan televisi.
Ini pagi hari yang dingin, tak biasanya ku percepat private time ku di ruang sempit ini. Padahal sudah kusiapkan pembasuhan yang hangat. Tapi, dingin memaksaku bergegas membalut diri. Sedikit berlari menuju tempat ganti sesaat sebelum akhirnya aku melihat wajah itu.
Sekian menit, yang membuatku tersenyum sendiri. Aku jatuh cinta untuk kesekian kali. Kemana perginya dingin? Kain basah ini seakan cukup menyelimuti tubuh yang menggigil. Hangat ini, aku suka sekali!
Sekali lagi ini pagi hari, tapi kulihat gemerlap bintang di bening matanya. Kulihat lengkung sabit menemukan tandingannya, dan akupun bersenandung, bila aku jatuh cinta...
Dan si diapun menoleh padaku dengan wajah lugu. OMG lambatkan waktu untukku sekali ini. Biar kunikmati indah ini, detik demi detiknya. Dan, ups! mendadak malu mendatangiku...
Lihat dirimu, makhluk pucat berpolos diri dengan selembar kain basah. Lalu aku tergelak, meraih baju santai di tumpukan teratas, kemudian menghampirinya...
0 pemerhati:
Posting Komentar