Hai bro, mau kemana kok buru-buru amat?, Tanya Temanku. Iya
nih lagi ada urusan, jawabku. Eh..aku juga ada urusan sama kamu sebentar,
penting. Katanya lagi. Aku bilang, Sori bro, ini jauh lebih penting. Sambil
berjalan setengah berlari meninggalkannya.
Ya, kali ini aku tidak boleh terlambat. Waktu jadi sangat
berarti bagiku. Terlambat sedikit saja bisa jadi masalah besar. Aku bergegas
menuju tempat yang telah ditentukan. Begitu sampai di tempat itu aku langsung
duduk. Untung masih bisa tepat waktu.
Satu detik dua detik aku menunggu. Hingga lima menit waktu
berlalu. Gelisah tak menentu. Di menit ke tujuh dia baru muncul. Akhirnya datang
juga. Tidak sia-sia aku menunggunya.
Entah setan apa yang telah menguasai diriku ketika tiba-tiba
aku langsung menyiramnya dengan deras. Dia tersentak kaget mendapat perlakuan
yang pasti tidak pernah disangka-sangkanya. Tanpa sepatah kata pun dia berlalu.
Ya, dia meninggalkanku sendiri di ruangan ini.
Tapi aku sudah merasa lega. Aku pun bergegas pergi meninggalkan
tempat itu dengan perasaan puas. Tapi begitu aku keluar dari ruangan itu aku
tersentak ketika tiba-tiba di depanku sudah berdiri seorang perempuan setengah
baya. Dia pun tak kalah terkejutnya. Dia tampak gemetar dan wajahnya pucat
pasi. Dan tanpa bicara sepatah kata pun, dia masuk ke ruangan dimana tadi aku
berada. Ya Tuhan, apakah aku telah melakukan kesalahan sehingga wanita itu
begitu kaget melihatku.
Aku menoleh kiri
kanan. Sekali lagi aku tersentak ketika mataku tertumpu pada sebuah papan
peringatan. Aku sudah melakukan kesalahan. Aku memandang lekat –lekat tulisan
di papan peringatan itu. Dan dengan hati-hati aku baca, “TOILET WANITA”.
0 pemerhati:
Posting Komentar